Lirik, Arti, dan Makna Lagu Lir-ilir (Jawa Tengah)

        Tembang ini digubah dan digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk berdakwah menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Tembang Ilir-Ilir pada zaman kerajaan Jawa Islam sangat populer dinyanyikan sebagai tembang dolanan dikalangan anak-anak dan masyarakat di Pulau Jawa pada masa itu. Pada dekade yang lalu, tembang ini sudah jarang dinyanyikan dikalangan anak-anak bahkan kini sudah tidak pernah terdengar lagi.
      Namun kini, tembang ini telah diaransemen dan dinyanyikan kembali oleh budayawan Emha Ainun Najib dan kelompok keseniannya Kyai Kanjeng dan menggema kembali dalam nuansa religius sebagaimana yang ditampilkan oleh kelompok kesenian Kyai Kanjeng yang dipimpin oleh Emha Ainun Najib (Cak Nun).
        Lirik lagu Lir-Ilir ini sangat syarat dengan makna, dan berikut ini adalah lirik lagu Lir-Ilir yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
  
 Lir-ilir, lir-ilir…
Bangunlah, bangunlah
Tandure wus sumilir
Tanaman sudah mulai bersemi
Tak ijo royo-royo…
Begitu hijau
Tak sengguh temanten anyar, Tak sengguh temanten anyar
Bagaikan gairah peangantin baru
Bocah angon, Bocah angon…
Anak penggembala, anak penggembala
Penekno blimbing kuwi
Tolong panjatlah pohon blimbing itu
Lunyu-lunyu, penekno…
Sekalipun licin, tetaplah panjat
Kanggo mbasuh dodot iro, Kanggo mbasuh dodot iro
Untuk mencuci pakainmu
Dodot iro, dodot iro…
Pakainmu, Pakainmu
Kumitir bedhah ing pinggir
Terkoyak dibagian samping
Dondomono, jlumatono…
Jahitlah, benahilah
Kanggo sebo mengko sore, Kanggo sebo mengko sore
Untuk dipakai menghadap nanti sore
Mumpung padhang rembulane
Selagi masih terang rembulan
Mumpung jembar kalangane
Selagi masih ada waktu
Yo surako… surak ‘iyo’!
Dan bersoraklah… sorak ‘iya’!
          Berdasarkan dari berbagai literatur yang ada, dibawah  ini adalah lirik lagu Lir-Ilir beserta Makna yang terkandung dalam setiap untaian syairnya, sangat dalam dan menyentuh kalbu. 

Lir-ilir, lir-ilir…
Bangkitlah dan sadarlah dari keterpurukanmu
Tandure wus sumilir
Agama Islam telah tumbuh dan berkembang
Tak ijo royo-royo…
Ajarannya begitu menyejukkan/menyegarkan jiwa
Tak sengguh temanten anyar, Tak sengguh temanten anyar
Bagaikan meraih kebahagiaan lahir dan batin
Bocah angon, Bocah angon…
Para penguasa, Para pemimpin
Penekno blimbing kuwi
Ambil, anutlah ajaran islam (yang mempunyai 5 rukun)
Lunyu-lunyu, penekno…
Walau susah dan banyak rintangan, tetaplah imani dan yakini
Kanggo mbasuh dodot iro, Kanggo mbasuh dodot iro
Untuk membersihkan kotoran yang melekat pada jiwamu
Dodot iro, dodot iro…
Keimanan/ Keyakinan/ Ketaqwaanmu
Kumitir bedhah ing pinggir
Telah luntur/pudar dan rusak dibeberapa bagian
Dondomono, jlumatono…
Perbaikilah/sucikanlah dengan berdzikir dan mengaji
Kanggo sebo mengko sore, Kanggo sebo mengko sore
Sebagai bekal disaat menjelang ajal/ menghadap Allah
Mumpung padhang rembulane
Selagi kamu masih hidup, mampu dan sehat jiwa-raga
Mumpung jembar kalangane
Selagi masih terbuka hidayah dan kesempatan bertaubat
Yo surako… surak ‘iyo’!
Dan jawablah seruan Allah dengan keimanan penuh



0 komentar:

Posting Komentar