Yaa Allah Yaa Rahman Yaa
Rahiim, Kami
bersyukur kepadamu karena hari ini masih bisa melaksanakan sidang pertama dalam
masa persidangan Tahun 2016/2017 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Allah Yang Maha Agung, bimbinglah kami agar dalam melaksanakan tugas-tugas
kenegeraan ini, kami bisa merasakan bahwa ini adalah pengabdian kami kepadamu
dan pengabdian kami kepada Bangsa dan Negara, Indonesia. Yaa Rahman tujuh dasawarsa yang lalu engkau merdekakan bangsa ini
dari penjajahan bangsa lain. Engkau merdekakan kami dengan dasar-dasar yang
sangat kuat, kami punya tujuan untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia, dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Wahai Allah, engkau juga
memberikan landasan yang kuat untuk negara ini, Pancasila sebagai sumber segala
sumber hukum bagi kami, Undang Undang Dasar 45 sebagai konstitusi yang mengatur
tatanan kehidupan kenegaraan dan berbangsa, NKRI yang menjadi wadah tempat
tinggal kami hari ini, dan tempat kami akan engkau panggil kelak, Bhineka Tunggal Ika yang dalam
sejarahnya telah berhasil mempersatukan kami. Wahai Allah engkau juga telah
menganugerahkan kekayaan yang luar biasa kepada kami, bumi kami sangat kaya
wahai Allah itu anugerah-Mu, gunung kami sangat kaya itu anugerah-Mu, hutan
kami sangat kaya itu karunia-Mu, laut kami sangat kaya Yaa Allah itu adalah kasih sayang-Mu kepada kami. Yaa Rahman Yaa Rahiim, selayaknya dengan
itu semua, kami memiliki potensi untuk menjadi bangsa yang makmur yang Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Karta Raharjo, Baldhatun Thoyibathun Warabbul Ghofur.
Tapi Yaa Allah, hampir 71 tahun kami
merdeka, kami belum merasakan itu Yaa
Rabbal‘alamiin. Lihatlah peta kehidupan politik kami, seakan berada dalam bayang-bayang
kekuatan bangsa lain. Yaa Rahman,
lihatlah kehidupan hukum kami, betapa hukum kami seperti mata pisau yang hanya
tajam kebawah tapi tumpul keatas, sehingga mengusik rasa keadilan bagi bangsa
ini Yaa Rabbal’alamiin. Wahai Allah
memang semua penjara Over Capacity,
tapi kami tidak melihat ada upaya untuk mengurangi kejahatan, karena kejahatan
seperti diorganisir wahai Allah. Kami tahu pesan dari sahabat Nabi-Mu bahwa
kejahatan-kejahatan ini bisa hebat, bukan karena penjahat yang hebat, tapi
karena orang-orang baik belum bersatu wahai Allah atau belum mendapat
kesempatan di Negeri ini untuk membuat kebijakan-kebijakan baik yang dapat
menekan kejahatan-kejahatan itu. Yaa
Rabbal’alamiin, lihatlah kehidupan ekonomi kami, Bung Karno sangat khawatir
bangsa kami akan menjadi kuli di Negeri kami sendiri, tapi hari ini sepertinya
kami kehilangan kekuatan untuk ‘menyetop’ itu bisa terjadi. Lihatlah Yaa Allah, bumi kami yang kaya dikelola
oleh bangsa lain, dan kulinya adalah bangsa kami. Yaa Rabbal’alamin, kehidupan sosial budaya, sepertinya kami
kehilangan jati diri bangsa ini yang ramah, yang santun, yang saling percaya. Yaa Rabbal’alamiin, kami juga belum tahu
bagaimana kekuatan pertahanan dan keamanan bangsa ini kalau suatu ketika ada
bangsa lain yang akan menyerang bangsa kami. Yaa Rahman Yaa Rahiim, tapi kami masih percaya kepadamu, bahwa
ketika kami masih mau menengadahkan tangan kepadamu, itu berarti kami masih
mengakui engkau adalah Tuhan kami, engkau adalah Allah Yang Maha Kuasa. Jauhkan
kami Yaa Allah, dari pemimpin yang
khianat yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, yang
kekuasaannya bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, tapi seakan-akan
arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat. Dimana-mana rakyat
digusur tanpa tahu kemana mereka harus pergi, dimana-mana rakyat kehilangan
pekerjaan. Yaa Allah di negeri yang
kaya ini, rakyat ini outsourcing
wahai Allah, tidak ada jaminan kehidupan mereka. Aparat seakan antusias untuk
menakuti rakyat. Hari ini di kota Medan, di Sumatera Utara 5.000 KK rakyat
Indonesia sengsara dengan perlakuan aparat negara Yaa Rabbal’alamiin. Yaa Allah,
lindungilah rakyat ini, mereka banyak tidak tahu apa-apa. Mereka percayakan
kendali negara dan pemerintahan kepada pemerintah. Yaa Allah kalau ada mereka yang ingin bertaubat terimalah taubat
mereka Yaa Allah, tapi kalau mereka tidak bertaubat dengan kesalahan yang
diperbuat, gantikan dengan pemimpin yang lebih baik di negeri ini Yaa Rabbal‘alamin.
Tags
NaskahSebuah persembahan " The Journey" dari potret alam beserta keindahan yang terekam didalamnya menyatu dalam budaya yang unik dan membuat senyuman manis di wajah, dan kesederhanaan tentang puisi yang saya tulis sendiri, serta jutaan makna khusus yang sangat dalam sampai meninggalkan bekas dalam sanubari dari banyaknya Puisi Terkenal, Lirik Lagu, Naskah Pidato, dan Dialog.
0 komentar:
Posting Komentar