Isi Lengkap Do'a Sidang Tahunan DPR/MPR RI Agustus 2016


Yaa Allah Yaa Rahman Yaa Rahiim, Kami bersyukur kepadamu karena hari ini masih bisa melaksanakan sidang pertama dalam masa persidangan Tahun 2016/2017 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Allah Yang Maha Agung, bimbinglah kami agar dalam melaksanakan tugas-tugas kenegeraan ini, kami bisa merasakan bahwa ini adalah pengabdian kami kepadamu dan pengabdian kami kepada Bangsa dan Negara, Indonesia. Yaa Rahman tujuh dasawarsa yang lalu engkau merdekakan bangsa ini dari penjajahan bangsa lain. Engkau merdekakan kami dengan dasar-dasar yang sangat kuat, kami punya tujuan untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Wahai Allah, engkau juga memberikan landasan yang kuat untuk negara ini, Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum bagi kami, Undang Undang Dasar 45 sebagai konstitusi yang mengatur tatanan kehidupan kenegaraan dan berbangsa, NKRI yang menjadi wadah tempat tinggal kami hari ini, dan tempat kami akan engkau panggil kelak, Bhineka Tunggal Ika yang dalam sejarahnya telah berhasil mempersatukan kami. Wahai Allah engkau juga telah menganugerahkan kekayaan yang luar biasa kepada kami, bumi kami sangat kaya wahai Allah itu anugerah-Mu, gunung kami sangat kaya itu anugerah-Mu, hutan kami sangat kaya itu karunia-Mu, laut kami sangat kaya Yaa Allah itu adalah kasih sayang-Mu kepada kami. Yaa Rahman Yaa Rahiim, selayaknya dengan itu semua, kami memiliki potensi untuk menjadi bangsa yang makmur yang Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Karta Raharjo, Baldhatun Thoyibathun Warabbul Ghofur. Tapi Yaa Allah, hampir 71 tahun kami merdeka, kami belum merasakan itu Yaa Rabbal‘alamiin. Lihatlah peta kehidupan politik kami, seakan berada dalam bayang-bayang kekuatan bangsa lain. Yaa Rahman, lihatlah kehidupan hukum kami, betapa hukum kami seperti mata pisau yang hanya tajam kebawah tapi tumpul keatas, sehingga mengusik rasa keadilan bagi bangsa ini Yaa Rabbal’alamiin. Wahai Allah memang semua penjara Over Capacity, tapi kami tidak melihat ada upaya untuk mengurangi kejahatan, karena kejahatan seperti diorganisir wahai Allah. Kami tahu pesan dari sahabat Nabi-Mu bahwa kejahatan-kejahatan ini bisa hebat, bukan karena penjahat yang hebat, tapi karena orang-orang baik belum bersatu wahai Allah atau belum mendapat kesempatan di Negeri ini untuk membuat kebijakan-kebijakan baik yang dapat menekan kejahatan-kejahatan itu. Yaa Rabbal’alamiin, lihatlah kehidupan ekonomi kami, Bung Karno sangat khawatir bangsa kami akan menjadi kuli di Negeri kami sendiri, tapi hari ini sepertinya kami kehilangan kekuatan untuk ‘menyetop’ itu bisa terjadi. Lihatlah Yaa Allah, bumi kami yang kaya dikelola oleh bangsa lain, dan kulinya adalah bangsa kami. Yaa Rabbal’alamin, kehidupan sosial budaya, sepertinya kami kehilangan jati diri bangsa ini yang ramah, yang santun, yang saling percaya. Yaa Rabbal’alamiin, kami juga belum tahu bagaimana kekuatan pertahanan dan keamanan bangsa ini kalau suatu ketika ada bangsa lain yang akan menyerang bangsa kami. Yaa Rahman Yaa Rahiim, tapi kami masih percaya kepadamu, bahwa ketika kami masih mau menengadahkan tangan kepadamu, itu berarti kami masih mengakui engkau adalah Tuhan kami, engkau adalah Allah Yang Maha Kuasa. Jauhkan kami Yaa Allah, dari pemimpin yang khianat yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, yang kekuasaannya bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, tapi seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat. Dimana-mana rakyat digusur tanpa tahu kemana mereka harus pergi, dimana-mana rakyat kehilangan pekerjaan. Yaa Allah di negeri yang kaya ini, rakyat ini outsourcing wahai Allah, tidak ada jaminan kehidupan mereka. Aparat seakan antusias untuk menakuti rakyat. Hari ini di kota Medan, di Sumatera Utara 5.000 KK rakyat Indonesia sengsara dengan perlakuan aparat negara Yaa Rabbal’alamiin. Yaa Allah, lindungilah rakyat ini, mereka banyak tidak tahu apa-apa. Mereka percayakan kendali negara dan pemerintahan kepada pemerintah. Yaa Allah kalau ada mereka yang ingin bertaubat terimalah taubat mereka Yaa Allah, tapi kalau mereka tidak bertaubat dengan kesalahan yang diperbuat, gantikan dengan pemimpin yang lebih baik di negeri ini Yaa Rabbal‘alamin.

0 komentar:

Posting Komentar