Di saat pemuda dikampung saya asyik nongkrong, namun ada juga yang menjadi tukang ojek, kuli bangunan, kerja di cafe atau hotel, dan kerjaan khas anak muda yang lainnya. Waktu itu saya sangat rela untuk mengerahkan tenaga untuk mencangkul sebidang tanah yang luasnya kira – kira 970 m2, cape memang... tanganpun rasanya hampir mau putus. Walau ini bukan pertama kalinya saya mencangkul, tapi ini cukup menguras tenaga, karena sejak setahun yang lalu, baru hari ini saya mencangkul kembali. Oya buat sobat semua yang ingin tahu bagaimana teknik mencangkul yang baik dan benarJ. Mungkin jika kita melihat seorang kakek atau bapak petani sedang mencangkul terlihat mudah, namun pada prakteknya mencangkul merupakan kerjaan yang susah-susah gampang sobat. Dan kemungkinan besar, sobat akan sedikit gengsi juga untuk mencangkul, tapi sekali lagi, gak ada yang salah untuk kita mengetahui dan pandai untuk mencangkul. Bagi pemula mencangkul dengan baik dan benar itu cukup sulit loh.
Oya tips ini mungkin saya dedikasikan yang paling utama (cie dedikasikan :D) bagi sobat-sobat yang tinggal di perkotaa. Karena menurut saya, di zaman sekarang ini, masayarakat perkotaan banyak yang lebih peduli terhadap pertanian (itu menurut survey pribadi sih :D, tapi dasarnya karena sebenarnya saya juga menyediakan jasa pembuatan taman, nah kebanyakan pengguna jasa saya adalah mereka yang tinggal di perkotaan dan itu membuat saya banyak berkomunikasi dengan masyarakat kota, belum lagi teman kuliah yang sebagian berasal dari kota mereka juga sangat tertarik dengan dunia pertanian). Masysarakat perkotaan apalagi yang tinggal di komplek peumahan dan mempunyai lahan cukup luas, daripada dibiarkan, lebih baik sobat tanami entah dengan tanaman hias, sayuran, buah-buahan, atau mungkin tanaman obat, hasilnya umayan loh. Ok kembali ke cangkulJ tips yang pertama. Siapkan cangkul yang cukup tajam, bersih, dan antara daun cangkul dan doran cangkulnya terpasang dengan kuat. Kemudian pakailah pakain tertutup supaya kulit kita gak hitamJ, sepatu boot, topi, kaos tangan, se-aman dan se-nyaman mungkin. Peganglah doran cangkul dengan lemas kemudian bersihkan terlebih dahulu tanah dari gulma-gulma dan tanaman pengganggu lainnya kemudian benamkan gulma tadi ke dalam tanah, nantinya gulma ini akan membusuk dan menjadi kompos alami untuk tanaman, teknik ini biasa di sebut teknik “Garit Laci”, ayunkan cangkul jangan terlalu rendah dan jangan terlalu tinggi ketika daun cangkul menembus tanah pastikan daun cangkul masuk semua agar tanah menjadi gembur secara maksimal. Dan yang tak kalah penting adalah aturlah pernafasan saat mencangkul karena itu berpengaruh terhadap kesabarn sobat dalam mencangkul, jika sobat sabar InsyaAllah hasilnya pun akan memuaskan. Mencangkul juga bermanfaat untuk otot tangan kaki, dan pernafasan loh. Gak percaya? Coba aja. Sekalian olah raga sekalian bercocok tanam, sekalian mendekatkan diri kepada alam lewat tanaman yang kita tanam nantiJ. Kembali ke cerita ya sobat, Sebelum memulai usaha budidaya pertanian dengan lahan seluas 970 m2 ini, saya sudah merenacanakan untuk menanam berberapa jenis sayuran secara serentak diantaranya adalah, Brokoli, Kubis Bunga, Terong Ungu, Selada Keriting, dan Labu Kamboca.
Pokoknya di awal karier saya sebagai calon petani sukses (cie karier) saya ingin sedikit berimprovisasi untuk mendapat pengalaman secara langsung dan sedikit bereksperimen, walaupun secara teoritis sebaiknya antara brokoli dan kubis bunga itu tidak disatukan karena mempunyai hama dan penyakit yang sama, mengingat kedua tanaman tersebut berasal dari Family Brassicaceae. Untuk strategi penanaman dan teknisnya, dan beberapa alasan lain yang sifatnya alasan pemilihan tanaman, teknik penanaman dan karekteristik tanaman, akan saya bagi di episode selanjutnya, jadi tetaplah jadi sobat youngandfamousJ .
Pokoknya di awal karier saya sebagai calon petani sukses (cie karier) saya ingin sedikit berimprovisasi untuk mendapat pengalaman secara langsung dan sedikit bereksperimen, walaupun secara teoritis sebaiknya antara brokoli dan kubis bunga itu tidak disatukan karena mempunyai hama dan penyakit yang sama, mengingat kedua tanaman tersebut berasal dari Family Brassicaceae. Untuk strategi penanaman dan teknisnya, dan beberapa alasan lain yang sifatnya alasan pemilihan tanaman, teknik penanaman dan karekteristik tanaman, akan saya bagi di episode selanjutnya, jadi tetaplah jadi sobat youngandfamousJ .
Dalam seminggu Alhamdulillah, akhirnya kebun yang cukup luas itu selesai dicangkul semua tanpa ada tanah yang keras lagi tersisa. Sebenarnya pada waktu itu saya mempekerjakan satu orang tenaga kerja lepas laki-laki satu orang, atau dalam istilah “Manajemen Agribisnis” adalah 1 tk. lepas x 7 HKP. Bisa di bayangkan kalau saya harus mencangkul lahan seluas 970 m2 seorang diri, mungkin dalam sebualan baru bisa selesai :D.
Karena saya menginginkan pola tanam tumpang sari, saya memilih untuk membuat bedengan bukan guludan. Bedengan berbeda dengan guludan sobat, bedengan itu mempunyai lebar kurang lebih 1 m, panjang mengikuti ukuran lahan, dan tinggi 20 cm. Supaya bedengan yang saya buat terlihat rapi dan sejajar saya menggunkan tambang kenca sebagai alat untuk mebuat bedengan itu terlihat rapi dan elegan (cie elegan) emang yang bisa elegan cuman mobil atau tampilan manusia aja, kebun joga dong, supaya rapih dan kita betah berlama-lama melihat kebun dan tanamankita. Setelah bedengan selesai dibuat kemudian maju ke tahap berikutnya yaitu pembuatan lubang tanam, walaupun namanya lubang tanam namun sebenarnya lubang pertama ini diperuntukan untuk pupuk kandang yang nantinya akan berfungsi untuk memperbaiki sifat fisik tanah dan menyediakan hara tambahan untuk tanaman.
Saat itu sangatlah tidak mudah untuk membagi waktu antara kuliah dan mencangkul, ditambah kegiatan organisasi di kampus, latihan pencak silat, membantu orang tua, memikirkan inovasi dan merangsang kreativitas saya sebagai petani muda, sebagai petani muda tentuunya kita harus mempunyai tanggung jawab lebih untuk dunia pertanian Indonesia sobat. Capeknya luamayan sobat, tapi dengan kesungghan dan kesabaran akhirnya saya berhasil juga melewatinya, karena kalau seorang petani tak pernah mencangkul, kapan petani itu akan menanam. Nah begitu sobat perjalanan saya sebagai seorang petani muda yang masih tipis dalam hal permodalan, namun itu hanya sementara. Sebenarnya masih banyak pengalaman saat menacangkul yang mungkin bisa sobat ambil hal positif dari kegiatan mencangkul ini, tapi untuk saat ini cukup dulu ya. Tunggu cerita saya selanjutnya ya sobat youngandfamous J.
Saat itu sangatlah tidak mudah untuk membagi waktu antara kuliah dan mencangkul, ditambah kegiatan organisasi di kampus, latihan pencak silat, membantu orang tua, memikirkan inovasi dan merangsang kreativitas saya sebagai petani muda, sebagai petani muda tentuunya kita harus mempunyai tanggung jawab lebih untuk dunia pertanian Indonesia sobat. Capeknya luamayan sobat, tapi dengan kesungghan dan kesabaran akhirnya saya berhasil juga melewatinya, karena kalau seorang petani tak pernah mencangkul, kapan petani itu akan menanam. Nah begitu sobat perjalanan saya sebagai seorang petani muda yang masih tipis dalam hal permodalan, namun itu hanya sementara. Sebenarnya masih banyak pengalaman saat menacangkul yang mungkin bisa sobat ambil hal positif dari kegiatan mencangkul ini, tapi untuk saat ini cukup dulu ya. Tunggu cerita saya selanjutnya ya sobat youngandfamous J.
0 komentar:
Posting Komentar